Rabu, 19 Mei 2010

Pengusaha: Ada Tiga Tugas Pokok Agus

Pengusaha: Ada Tiga Tugas Pokok Agus
Kamis, 20 Mei 2010 | 07:51 WIB
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Sofjan Wanandi.
TERKAIT:

* Soal Dirut Mandiri, Hatta Belum Tahu
* SBY's Move Following Shock Resignation of Sri Mulyani
* Agus Dikenal Tegas dan Berani
* Agus Menkeu, Respon Pasar Bakal Positif
* Kadin Dukung Agus M Jadi Menkeu Baru
* GramediaShop: You Lost Him At Hello - Strategi Saleswoman Untuk Meraih Komitmen Kaum Pria
* GramediaShop: Advertising That Sells

JAKARTA, KOMPAS.com — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berharap Menteri Keuangan Agus Martowardojo berani menghadapi tekanan politik, melanjutkan reformasi pajak dan bea cukai, serta meningkatkan koordinasi strategis dengan kementerian lainnya.

"Setidaknya tiga tugas pokok itu yang menjadi fokus menteri keuangan yang baru," kata Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi seperti dikutip Antara di Jakarta, Kamis (20/5/2010) pagi.

Menurut Sofjan, untuk memimpin Kementerian Keuangan dibutuhkan sosok yang berani dan tegas menghadapi tekanan politik serta intervensi dari berbagai kalangan.

Tekanan politik, terutama dari parlemen, sangat kental ketika akan mengambil kebijakan fiskal dan moneter, termasuk saat pengambilan keputusan dalam penyusunan APBN. "Agus harus mampu membina hubungan baik dengan DPR sehingga setiap kebijakan keuangan negara tepat sasaran dan tepat waktu," katanya.

Pekerjaan rumah lainnya adalah konsisten melanjutkan reformasi birokrasi, terutama pada Direktorat Pajak dan Bea Cukai, sebagai salah satu fokus yang sudah dijalankan oleh pendahulunya.

Dua direktorat ini sudah terbukti menjadi "sarang korupsi" yang menghambat sekaligus memicu ekonomi biaya tinggi.

Agus harus tegas dan berani menolak setiap pengajuan anggaran kementerian dan lembaga yang dinilai tidak perlu demi tercapainya transparansi penggunaan anggaran.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Rabu malam di Cikeas, Bogor, mengumumkan Agus Martowardojo sebagai Menkeu menggantikan Sri Mulyani Indrawati yang segera menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia mulai Juni 2010. Agus Martowardojo sebelum ditunjuk menjadi orang pertama di Kementerian Keuangan menjabat Direktur Utama Bank Mandiri.

Menurut Sofjan, Agus memiliki pengalaman di bidang perbankan yang tecermin dari sukses membesarkan sejumlah bank, termasuk Bank Mandiri. "Saya rasa Agus mengerti betul pengelolaan moneter, termasuk bagaimana menggerakkan sektor riil karena perbankan identik dengan pembiayaan untuk mendorong dunia usaha," katanya.

"Agus menguasai betul soal mikro, tetapi kemampuan di bidang makro harus cepat dipelajari," katanya.

Meski begitu, pria kelahiran Amsterdam, Belanda, 24 Januari 1956, ini memiliki kelemahan seperti tidak pengalaman di birokrasi.

Sofjan berpendapat, Kementerian Keuangan merupakan kementerian yang super sehingga butuh orang yang memiliki kemampuan superkomplet pula.

Untuk itu, konsolidasi langsung dengan para direktur jenderal di Kementerian Keuangan segera dilakukan agar berbagai target pertumbuhan ekonomi dan asumsi makro dalam APBN dapat tercapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar